Rabu, 18 Mei 2011

Panduan Virtualisasi & Cloud Computing pada Sistem Linux

4IA09
Ika Wahyu Pratiwi
50407438
cloud computing

PROLOG
Virtualisasi dan Cloud Computing adalah mekanisme teknologi yang cukup penting
untuk dipelajari, terutama bagi para Administrator di perusahaan atau lembaga
atau institusi yang ingin mengelola sistem komputerisasi secara lebih mudah dan
mampu memberikan kinerja yang optimal. Sayangnya, tidak semua pihak
memahami pentingnya virtualisasi dan relasinya dengan cloud computing. Meski
sekarang banyak terdengar istilah “cloud computing”, istilah tersebut lebih banyak
didengar sebagai marketing hype atau jargon marketing yang belum terlalu jelas
dipahami
APA ITU VIRTUALISASI & CLOUD COMPUTING
Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari
sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat
storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.
Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry
Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 20090607):
1. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink
2. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster
3. Grid Computing : banyak komputer = satu
4. Application Virtualization : Dosemu, Wine
5. Storage Virtualization : RAID, LVM
6. Platform Virtualization : virtual computer
Pembahasan kali ini akan menitikberatkan pada materi platform virtualization alias
virtualisasi komputer dan sistem operasi.
Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana
suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan
oleh komputer lain yang membutuhkan.
Mengapa konsep ini bernama komputasi awan atau cloud computing? Ini karena
internet sendiri bisa dianggap sebagai sebuah awan besar (biasanya dalam skema
network, internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan besar
komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing bisa diartikan sebagai
komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling terhubung.
Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa
menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya
secara internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah layanan-layanan
milik Google seperti Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan
tersebut meniadakan kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan
aplikasi spreadsheet di internal perusahaan.
Contoh cloud computing untuk keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon
Elastic Compute Cloud ). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim
dan menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan
biaya sewa tertentu.
KEUNTUNGAN VIRTUALISASI & CLOUD COMPUTING
1) Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat
ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas
yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan
pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan
memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer
induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat
dibandingkan investasi hardware baru.
2) Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam
sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi
seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak
perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan
image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server
berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3) Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak
mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit
konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses
implementasi suatu sistem
4) Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi
panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan
biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan
listrik
5) Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin
sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan
pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada
pengurangan biaya sewa
6) Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih
sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah
server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus
ditangani
7) Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi
hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi
hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan
deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
8) Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi
server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan
spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan
upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang
lebih powerful
KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan
semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah,
semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa
diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan
periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang
lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer
akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu
menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu
menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan
informasi yang ada pada server induk
KEBUTUHAN SISTEM UNTUK VIRTUALISASI
Pada dasarnya, kebutuhan spesifikasi server tergantung pada virtual server
yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi yang akan dijalankan, semakin
tinggi pula spesifikasi server yang akan digunakan sebagai server induk. Meski
demikian, asumsi ini tidak 100% benar karena ada beberapa teknologi virtualisasi
seperti OpenVZ yang mampu melakukan load balancing sehingga jika mesin virtual
ada 5 yang masing-masing membutuhkan memory 1 GB tidak berarti bahwa server
harus memiliki spesifikasi diatas 5 X 1GB.
Berikut adalah spesifikasi minimal server induk yang akan digunakan untuk
menjadikan sebuah distro Linux sebagai virtual server :
1. Processor Pentium 4. Jika akan menggunakan arsitektur 64 bit, server harus
memiliki kemampuan 64 bit juga
2. jika akan menggunakan model full virtualization pada Xen Hypervisor,
prosessor memiliki model Intel VT (Virtualization Technology) atau AMD-V
3. Memory minimal 1 GB
4. Kapasitas Harddisk minimal 20 GB
5. Memiliki network card untuk keperluan networking
IMPLEMENTASI VIRTUALISASI MENGGUNAKAN XEN HYPERVISOR
PADA LINUX OPENSUSE/SLES
Xen sudah diintegrasikan dengan openSUSE/SLES sehingga proses instalasi Xen
pada openSUSE menjadi sangat mudah dan hanya memerlukan beberapa klik saja
pada YAST. Berikut adalah proses instalasinya :
1. Buka YAST | Virtualization | Install Hypervisors and Tools



2. Ikuti wizard yang diberikan. YAST akan secara otomatis melakukan
konfigurasi, kita hanya perlu mengikutinya



3. Kita bisa melakukan restart komputer dan booting menggunakan kernel Xen.
Jika ingin selalu booting openSUSE menggunakan kernel Xen, set agar kernel
Xen menjadi default booting melalui YAST | System | Bootloader
Setelah Xen diinstall dan booting menggunakan kernel Xen, kita bisa membuat
mesin virtual melalui menu YAST | Virtualization | Create Virtual Machines
Perlu diingat bahwa Xen mendukung Full Virtualization dan Paravirtualization. Jika
menginginkan agar Xen mampu menggunakan opsi full virtualization (misalnya
melakukan instalasi Windows XP), server yang kita install harus memiliki asitektur
prosesor yang mendukung Virtualization Technology (VT). Opsi untuk mengaktifkan Virtualization Technology ini ada pada bagian BIOS sistem.
PENGGUNAAN XEN HYPERVISOR
Setelah kita berhasil melakukan instalasi Xen Hypervisor, kita bisa langsung
membuat guest OS. Perlu dipahami bahwa Xen memiliki keistimewaan dalam
melakukan emulasi penggunaan hardware antara Guest OS dengan hostnya dalam
bentuk paravirtualization, yaitu pemanfaatan modul pada kernel yang dioptimasi
secara khusus. Paravirtualization bisa dilakukan untuk sistem operasi yang sama,
misalnya SLES sebagai host terhadap openSUSE sebagai guest, namun hal ini tidak
bisa dilakukan pada sistem Windows.
Sistem Windows sebagai guest pada Xen menggunakan model full virtualization,
dan ini memerlukan dukungan processor yang memiliki fasilitas VT atau
Virtualization Technology. Kita bisa mengaktifkan kemampuan VT ini melalui setting
BIOS.
Untuk membuat guest OS baru, silakan ikuti panduan berikut ini :
1. Buka YAST | Virtualization | Create Virtual Machines. Klik Forward
2. Wizard berikutnya akan menanyakan apakah kita hendak melakukan
instalasi sistem baru, memindahkan image atau mengupgradenya, silakan
pilih I need to install an Operating System untuk membuat guest OS baru
3. Tahap berikutnya adalah menentukan sistem operasi untuk Guest
4. Pada wizard terakhir, kita bisa menentukan kapasitas harddisk yang
diinginkan untuk Guest OS, mounting file ISO atau CD ROM untuk DVD
instalasi, menentukan memory, hingga menentukan (opsional) autoyast
untuk otomatisasi konfigurasi
Jangan lupa memberi nama virtual machine pada bagian ini dengan nama
yang lebih mudah dipahami (misalnya : storage untuk virtual machine yang
digunakan untuk file server dll)
5. Jika sudah diset semua, klik OK. Xen akan mulai melakukan instalasi Guest
OS. Xen menggunakan TightVnc untuk melakukan instalsi secara remote
6. Jika kita ingin mengelola Xen atau utuk menjalankan Guest OS, kita bisa
menggunakan menu YAST | Virtualization | Virtual Manager
IMPLEMENTASI VIRTUALISASI & SERVER CLOUD
MENGGUNAKAN PROXMOX VE
Linux menyediakan berbagai modul yang bisa digunakan untuk layanan Cloud
Computing, seperti menggunakan Ubuntu Enterprise Cloud, RedHat Delta Cloud,
SUSE Cloud Program dan lain-lain. Jika ingin melakukan implementasi cloud
appliance untuk konsumsi sendiri, kita bisa mencoba Proxmox VE. Apa itu Proxmox
VE ?
Proxmox VE (virtual environment) adalah distro Linux berbasis Debian (x86_64)
yang dikhususkan sebagai distro virtualisasi. Proxmox secara default menyertakan
OpenVZ dan KVM dan disediakan dalam modus teks (console mode). Proses
administrasinya dilakukan menggunakan akses web.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Proxmox :
1. Proxmox disediakan hanya untuk mesin x86_64 sehingga tidak bisa
digunakan untuk mesin 32 bit.
2. Pada saat instalasi, Proxmox diinstalasikan langsung dari CD dan akan
menghapus seluruh isi harddisk sehingga jika ingin sekedar mencoba
Proxmox, gunakan harddisk kosong atau jalankan pada mesin Virtual juga
3. Jika ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU
yang mendukung teknologi virtualisasi yaitu Intel VT/AMD-V
INSTALASI
1. Download Proxmox VE : http://www.proxmox.com/downloads/proxmox
2. Burning kedalam CD menggunakan CD burner
3. Boot komputer menggunakan CD Proxmox yang sudah diburn
4. Pada langkah pertama tekan ENTER

5. Pada langkah berikutnya pilih I Agree pada tulisan lisensi. Proxmox dirilis
dalam lisensi GPL sehingga bisa secara free dipergunakan


6. Tentukan harddisk untuk virtual. Proxmox akan secara otomatis membuat
partisi sesuai keperluan. Partisi terbesar akan digunakan untuk menyimpan
image virtual . Kalau harrdisk hanya 1, Proxmox akan secara otomatis
memilihnya.



7. Langkah berikutnya pilih regional option dan setting password root




8. Setting IP address untuk Proxmox Host dan kemudian klik tombol Next untuk
mulai melakukan instalasi


9. Setelah instalasi selesai, lakukan proses restart dan boot sistem tanpa
menggunakan CD. Proxmox akan secara otomatis menampilkan prompt
konsole. Manajemen proxmox selanjutnya menggunakan browser
MANAJEMEN PROXMOX
1. Buka browser, misalnya Firefox
2. Proxmox membutuhkan Java VM untuk menampilkan tampilan VNC sistem
melalui browser. Buka alamat berikut :
http://www.java.com/en/download/help/testvm.xml melalui browser
(catatan : jika tidak bisa secara otomatis membuka Java, misalnya pada
sistem Linux yang digunakan, silakan lakukan Java VM melalui package yang
tersedia pada sistem Linux anda)
3. Jika applet Java bisa tampil sempurna lanjutkan langkah berikutnya namun
jika belum bisa tampil lakukan instalasi plugin Java
4. Buka alamat IP proxmox host melalui browser :
5. Login dengan user name root dan password yang sudah disetup sebelumnya.
Proxmox akan menampilkan halaman panel admin Proxmox

Untuk membuat guest system baru, klik Virtual Machines pada panel disisi kiri,
kemudian klik tab Create pada menu disisi kanan. Tampilannya akan seperti berikut
ini (sample menggunakan Proxmox VE 1.7)
Keterangan untuk pembuatan guest system pada Proxmox VE :
• Type : Terdiri dari 2 pilihan, yaitu menggunakan OpenVZ Container Template
atau menggunakan KVM. Jika menggunakan KVM, processor server/komputer harus memiliki modul Intel Virtualization Technology/Intel VT atau AMDVirtualization/
AMD-V. Jika menggunakan OpenVZ, kita harus memiliki OpenVZ
Template yang bisa didownload dari website OpenVZ. Perbedaan utama
antara KVM dan OpenVZ selain dari sisi teknologi adalah dari proses instalasi.
OpenVZ tidak memerlukan proses instalasi karena Template yang digunakan
pada dasarnya sudah berbentuk hasil instalasi.
• ISO Storage : Defaultnya Local Directory, kecuali kita memiliki storage
dalam bentuk lain
• Installation Media, bisa menggunakan CD/DVD ROM atau bisa juga
menggunakan file ISO yang di upload melalui menu ISO Images. Perlu diingat
bahwa maksimum file ISO yang bisa didownload berukuran 2 GB. Jika lebih
besar dari 2 GB, salin file iso yang ingin digunakan ke dalam folder
/var/lib/vz/template/iso/. Proses penyalinan bisa menggunakan perintah
scp dari komputer lain
• Disk Storage, kita bisa mendefinisikan lokasi dan ukuran harddisk virtual
yang dibuat. Saya biasanya menggunakan IDE Format VMDK (VMWare Disk)
agar mudah dan fleksibel digunakan oleh virtual machine jenis lain seperti
VMWare dan VirtualBox. Secara default ukuran harddisk akan menggunakan
ukuran dynamic/sparse image, dalam arti bahwa ukuran harddisk virtual
akan mengikuti ukuran real. Contoh : meski kita mendefinisikan harddisk
virtual sebesar 500 GB, jika jumlah data dalam image hanya sebesar 10 GB,
ukuran image juga akan berukuran 10 GB, bukan 500 GB.
• Memory (MB) : Tentukan memory yang digunakan oleh guest virtual
system, sebaiknya maksimum 50% dari memory fisik, meski Proxmox hanya
menggunakan memory dalam kisaran < 512 MB dan cukup efisien dalam
mengelola memory
• VMID : Merupakan ID dari masing-masing VM yang dibuat, penting untuk
membedakan masing-masing VM jika guest system yang dibuat lebih dari
satu
• Start at boot: Berikan tanda centang pada pilihan ini jika ingin guest virtual
system otomatis berjalan saat mesin induk/fisik di booting/restart
• Disk Type : Terdiri dari pilihan IDE, SCSI dan Virtio. Secara default gunakan
SCSI kecuali sistem operasi yang digunakan tidak memiliki driver/tidak
mengenali harddisk SCSI
• Guest Type : Sebagian besar Linux generasi terbaru menggunakan kernel
2.6. Jika menggunakan sistem lain-misalnya Windows-silakan disesuaikan.
• Network : Secara default akan menggunakan Bridge Networking agar
antara guest dan host bisa saling berkomunikasi selayaknya 2 komputer
yang berbeda. Jika kita memiliki network card lebih dari satu, kita bisa
membuat bridge network tambahan untuk keperluan yang berbeda. Saya
akan menuliskan artikel penggunaan multiple network card pada artikel
lainnya
Setelah selesai melakukan konfigurasi guest system, Klik Create, maka guest
system untuk mesin virtual baru sudah siap diinstall/digunakan. Jika ingin
melakukan perubahan opsi hardware maupun sistem lainnya, klik virtual machine
yang baru dibuat dan lakukan modifikasi sesuai keinginan.
Pilihan lain untuk membuat appliance adalah menggunakan tipe virtualisasi openvz.
Berbeda dengan KVM yang membutuhkan instalasi sistem secara manual (atau
semi otomatis dengan membuat appliance, misalnya menggunakan SUSE Studio
(http://susestudio.com) untuk membuat image sistem siap pakai. OpenVZ memiliki
keunggulan karena cepat sekali dibuat dan diperbanyak. Hal ini karena
Appliance/image OpenVZ pada dasarnya adalah sebuah live system yang
dipadatkan sehingga saat kita membuat virtual appliance baru, sistem bisa
langsung digunakan tanpa perlu instalasi manual.
Berikut adalah contoh tampilan pembuatan sistem berbasis OpenVZ pada Proxmox
VE :


Bagaimana implementasinya di dunia nyata ? Bayangkan jika anda memiliki colocation
server/data center. Kita bisa membuat satu buah mesin induk berbasis
Proxmox VE dan menggunakannya sebagai mesin penampung berbagai sistem
operasi. Jika anda bertindak sebagai ISP dan ada pelanggan membutuhkan VPS
(Virtual Private Server), anda bisa langsung menyediakannya dalam waktu kurang
dari 5 menit dengan spesifikasi sistem sesuai permintaan pelanggan.
Jika anda mengimplementasikan Proxmox pada universitas atau perusahaan, anda
bisa menjadikannya sebagai media server utama yang mengelola berbagai macam
sistem operasi diatasnya, sehingga lebih hemat biaya dan mudah dikelola.

Jumat, 06 Mei 2011

KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) PERPUSTAKAAN PERTANIAN

AKHMAD SYAIKHU, jurnalindonesia..
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.[1] Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), [2] sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") [3] tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.[4] Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."[5]
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.

Tugas Membuat Website E-Commerce

salerobundo.co.cc
Project / Tugas Membuat E Commerce
Topik Penjualan Online Bisnis Speri
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis Informatika
Dosen : Winarsih
Kelas : 4IA09
URL : http://salerobundo.co.cc
Anggota Kelompok :
Angga Rachman / 50407112
Ida Ayu Merdekawati / 50407436
Ika Wahyu Pratiwi / 50407438
Juwita Maria Pakpahan / 50407483

Selasa, 12 April 2011

PERBANDINGAN OS ANDROID DENGAN BADA PADA SMARTPHONE

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.



Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.

PERBANDINGAN OS ANDROID DENGAN BADA PADA SMARTPHONE

PERBANDINGAN OS ANDROID DENGAN BADA PADA SMARTPHONE


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.



Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.

PERBANDINGAN OS ANDROID DENGAN BADA PADA SMARTPHONE

PERBANDINGAN OS ANDROID DENGAN BADA PADA SMARTPHONE


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.



Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi. Disini saya akan membhs tentang system operasi pada handphone yaitu android dan bada, berikut penjelasannya.

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

Sistem Operasi Bada

Pada Minggu (14/02), Samsung memperkenalkan ponsel berbasis Bada pertama yakni Wave S8500. Secara umum kita mengetahui pengertian dari pada Sistem Operasi yaitu perangkat lunak atau software yang menjalankan program atau intruksi tertentu serta mngontrol operasi yang ada. Samsung Electronics Co. Ltd, sebuah produsen ponsel terkemuka dunia, meluncurkan ponsel cerdas terbaru, Samsung Bada. Bersamaan dengan hari peluncurannya, Samsung memperlihatkan Bada SDK (Software Development Kit) untuk mitra bisnis dan menginformasikan manfaat istimewa serta kesempatan langka dari basis bada kepada para pengembang teknologi, operator mobile dan konsumen.Bada yang dalam Bahasa Korea disini berarti “Samudera”, akan menjadi platform bebas terbuka untuk dieksplorasi para pengembang software aplikasim atau dengan istilah lainnya Bada adalah sistem operasi terbuka untuk HP atau operating system open mobile platform yang bertugas untuk mengatur dan menjalankan semua fungsi software handphone. Bada mempunyai sifat yang sama dengan system operasi milik Google yaitu Android. Bada mungkin hanya bisa ditemui pada Ponsel Samsung yang memakai (TouchWiz User Interface). Samsung Bada menawarkan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung Bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, kontrol fine – tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context – aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembang teknologi mengimplementasikan context – aware dengan mudah. Samsung Bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan – sentris berbagai fitur seperti jaringan sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan – semua didukung oleh back – end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung mengatakan akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung saat ini sedang membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, messaging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar ini Selain itu, berbagai aplikasi layanan dapat berbagi informasi seperti, jadwal ,profil, konten,atau hubungansosial yang berisi konfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis Bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pada berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.
Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (Operating System) original besutan Samsung, vendor asal Korea Selatan tersebut tidak ingin meninggalkan OS yang lain seperti Symbian, Windows Phone dan Android.

“Dalam meluncurkan Samsung Bada, saya percaya bahwa Samsung akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang sesungguhnya dalam industri ponsel dengan menawarkan smartphone pilihan yang lebih banyak bagi konsumen,” ujar Dr Hosoo Lee, Executive Vice President dan Kepala Media Solution Center di Samsung Electronics. “Pada saat yang bersamaan, Samsung Bada memberikan peluang yang besar bagi pengembang teknologi untuk mendapatkan aplikasi mereka ke perangkat Samsung yang tak terhitung diseluruh dunia,”tambahnya.

Bada itu bukan berbasis LINUX atau JAVA seperti Android, tapi RTOS, tapi bada bisa berjalan di LINUX :

1. Kita bisa buat widget sendiri di bada dengan mudah. Anda bisa buat widget sendiri di Android
2. Wi-Fi Thetering adalah fitur default di bada, sedangkan Android baru muncul di versi 2.2
3. Keylock adalah bawaan TouchWiz, bukan Android.

Kesimpulan

Pemakaian sistem operasi Android pada smartphone pada saat ini banyak digunakan oleh perusahaan penghasil telepon seluler. Karena keunggulannya sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya aplikasi tersebut. Diyakini smartphone yang menggunakan sistem operasi Android akan lebih murah harganya dibanding smartphone yang menggunakan sistem operasi yang berbayar.

1. Aplikasi Android saat ini 60% yang gratis, sedangkan bada 70% gratis. Tapi aplikasi Android saat ini memang lebih banyak.

2. Ketersediaan GPS tergantung negara masing-masing, ada yang free lifetime ada yang berbayar (nanti saya akan berikan triknya biar free). Di Samsung Apps juga banyak aplikasi GPS lain yang free, atau boleh dicoba versi java dari Google Maps.

3. Ada aplikasi khusus untuk buat Tema untuk bada yang sangat mudah. Sedangkan untuk Android perlu rooting dan modding yang sangat ribet bagi orang awam dan bisa merusak klaim garansi.

4. Live Walpaper itu khas Android, OS lain memang tidak ada. Tapi kita bisa membuat tema live walpaper untuk bada dengan mudah. Untuk hal ini saya rasa bada mirip Symbian yang fleksibel.

5. Semua OS untuk masalah multitasking saya kira juga tergantung prosesor dan RAM karena untuk menghindarkan ketidakstabilan pada sistem. Sama saja membandingkan Wave S8500 dengan Galaxy 5 atau Galaxy S dengan Wave525. Semua OS pasti punya manajemen sistem yang berbeda untuk penampilan terbaiknya.

6. Ini sangat subyektif karena bagaimanapun Android adalah milik Google. Tapi di bada ada widget untuk layanan Google yang saya kira sudah cukup, kecuali bagi mereka yang Google mania.
7. Player musik dan video bada adalah yang terbaik saat ini, bisa menjalankan hampir semua codec, bisa memutar video HD, bisa menampilkan subtitle, bisa edit video HD, ada mosaic search.
8. Mungkin Android bisa install macam-macam, tapi coba bandingkan hasil kamera dan rekam video dari Samsung Wave dan Galaxy S. Kalau Anda sudah punya yang terbaik, kenapa harus mencari yang lain?

9. Setiap versi baru dari bada akan diuji di semua perangkat Wave, dan saat ini sudah dikonfirmasi kalau bada 1.2 akan hadir di semua perangkat Wave secara serentak. Kalau Google cuma mencoba Android terbaru di perangkat Android yang masuk kategori “Google Experience”, seperti Nexus One. Oleh karena itu Galaxy S lama diupdate ke Froyo karena secara hardware Galaxy S beda dengan Nexus One (yang lebih mirip Desire).

Android dan bada itu sama-sama OS modern yang bagus, tidak ada yang terbaik diantara mereka. Pilihan tergantung Anda. Kelebihan Android saat ini mungkin Anda bisa menginstal aplikasi bajakan dari luar Android Market, lebih leluasa diotak-atik buat mereka yang expert dan menawarkan lebih banyak aplikasi saat ini. namun bada lebih nyaman dibawa kemana-mana, pengoperasian tidak ribet, social hub untuk integrasi kontak, email dan jejaring sosial, baterai awet, multimedia terbaik, desain lebih elegan dan harga juga lebih sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Bada itu lebih mirip Symbian dengan user interface sehalus iPhone. Coba saja Symbian menggunakan TouchWiz 3.0, mungkin agak-agak mirip dengan bada.